Senin, 15 November 2010

satuan PLS


1.     PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah salah satu komponen pendidikan yang berfungsi mengembangkan pendidikan luar sekolah. Dengan pemahaman bahwa pendidikan luar sekolah sama pentingnya dengan pendidikan sekolah, maka pengakuan akan keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi suatu konsekwensi. Dalam pelaksanaannya di lapangan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) setidaknya mempunyai tugas pokok :
a. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan belajar sepanjang hayat guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya.
b. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja, mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat menempuh pendidikannya di jalur pendidikan sekolah.
2.  KELOMPOK BELAJAR
Bekerja atau belajar bersama adalah suatu proses kelompok yang disokong oleh anggota-anggota kelompok , di mana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati. Ruang kelas adalah tempat yang baik sekali untuk membangun kemahiran kelompok yang Anda butuhkan kemudian di dalam kehidupan.
Bekerja/belajar bersama adalah pergaulan antar anggota kelompok, Anda :
- Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat
- Menambah pengertian Anda tentang suatu masalah: pertanyaan-pertanyaan, wawasan dan penyelesaian
- Menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan, dan penyelesaian. Setiap anggota kelompok berwenang berbicara kepada yang lain dan menyumbangkan dan mempertimbangkan sumbangan pikiran mereka.
- Bertanggung jawab terhadap yang lain, dan mereka bertanggung jawab terhadap Anda.
- Tergantung satu dengan yang lain, dan mereka tergantung pada Anda. 

3. PELATIHAN
Menurut Gomes (1997 : 197), “Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan – tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan – tujuan para pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenanya akan lebih produktif sekalipun manfaat – manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika pekerja sedang dilatih” .


Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia perhotelan. Karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.
Ø  Tujuan Pelatihan

Menurut Moekijat (1991:55) tujuan umum dari pada pelatihan adalah:
a.     Untuk mengembangkan keahlian sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif.
b.     Untuk mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
c.      Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kerja sama dengan teman-teman pegawai dan pimpinan.

4. MAJELIS TAQLIM

Tujuan majelis taklim adalah membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan sesuai atau serasi antara manusia dengan Allah, antara manusia dengan manusia lainnya, antara manusia dengan tempat tinggal sekitarnya atau lingkungan, dalam rangka meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
Tujuan umum suatu majlis taklim adalah membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusisa dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungannya dalam membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sedangkan tujuan khusus dari mjlis taklim adalh memasyarakatkan ajaran islam.

Tujuan majlis taklim dilihat dari fungsinya :
1.      berfungsi sebagai tempat belajar
2.      berfungsi sebagai tempat kontak social
3.    berfungsi sebagai mewujudkan minat social

kedudukan majlis taklim adalah sebagai tempat lembaga pendidikan non-formal, dan berfungsi sebagai :
a.      membina dan mengmbangkan ajaran islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
b.      Sebagai taman rekreasi rahaniyah, karena penyelenggaraannya yang santai.
c.      Ajang berlangsungnya silaturahmi missal yang dapat menghidup-suburkan dakwah dan ukhuwah islamiyah.
d.      Sebagai sarana dialog yang berkesinambungan antara para ulama dengan umat.
e.      Media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umatkhususnya dan bangsa umumnya.

Fungsi majelis taklim adalah :
1.      meluruskan aqidah
2.      memotivasi umat untuk beribadah kepada Allah SWT
3.      amar ma’ruf nahi mungkar
4.       menolak kebudayaan negative yang dapat merusak

5.  LIFE SKILL
Konsep life skills dalam pendidikan sebenarnya bukan hal yang baru.Sebelumnya sudah ada konsep broad-based curriculum yang diartikan sebagai kurikulum berbasis kompetensi secara luas.Tujuannya, peserta didik dapat memiliki keahlian yang diperlukan oleh masyarakat.
Pengertian life skills sebenarnya lebih luas dari sekadar untuk menghidupi diri sendiri. Namun, persoalannya, bukan sekadar keterampilan, tetapi bagaimana caranya memberi pendidikan yang betul-betul mampu membuat anak mandiri dan dapat mengurus dirinya sendiri. Namun, penyusunan kurikulum selama ini lebih berorientasi pada disiplin ilmu yang hanya mengedepankan kemampuan akademik, seperti fisika, kimia, dan biologi.
Program ini memang baik, tetapi sayangnya disiplin ilmu itu belum pernah dihubungkan dengan apa yang terjadi pada kehidupan sesungguhnya. Padahal kurikulum itu seharusnya life oriented. Pasalnya, kurikulum harus dapat memberikan kemampuan yang dibutuhkan anak untuk hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar